Di dalam hidup
sakura yang singkat itu, dia membawa keindahan, wangi dan semerak hidup bagi
yang menikmatinya. Hidup yang singkat tetapi memberi kebahagiaan dan makna bagi
banyak orang. Hidup yang begitu singkat tetapi berarti. Hal ini mengilhami
orang Jepang untuk membuat yang terbaik didalam hidup mereka, sekali hidup
tetapi berguna, sebelum mati kelak dan hilang bersama waktu. Itulah sebabnya
dahulu orang Jepang memilih mati dengan bunuh diri (harakiri atau seppuku)
daripada hidup tidak berguna atau gagal. Mati seperti ini lebih dihormati
daripada hidup dengan tidak bermanfaat.
“Bunga sakura, saat mekar tanpa
pamrih, tanpa beban apa pun, dengan ketulusan dalam memberikan kepuasan dan
kekaguman pada tiap orang untuk menikmatinya. Gugurnya bunga sakura akan sangat
disayangkan banyak orang. Hidup Sakura itu bak cermin keberhasilan seseorang.
Begitu kita mati, orang merasa kehilangan.”
Sakura adalah janji, yang walau usianya terlalu singkat, tapi ia berjanji akan kembali mekar di musim semi selanjutnya. Ia akan kembali membagi keindahannya, ia akan kembali membagi keceriaan bagi siapa saja yang memandangnya.
Sakura berjanji akan datang lagi.
Sakura adalah janji, yang walau usianya terlalu singkat, tapi ia berjanji akan kembali mekar di musim semi selanjutnya. Ia akan kembali membagi keindahannya, ia akan kembali membagi keceriaan bagi siapa saja yang memandangnya.
Sakura berjanji akan datang lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar